Menyesal! Karena Keteledoran Ibu, Kemaluan Anaknya Jadi Seperti ini! Padahal Hanya Ditinggal Semenit
Menyesal! Karena Keteledoran Ibu, Kemaluan Anaknya Jadi Seperti ini! Padahal Hanya Ditinggal Semenit
Ketika musim hujan cuaca jadi lembap, banyak ibu rumah tangga yang merasa geram dan kesal.
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan kerena baju yang dicucinya tidak kering dan bau,
karena ketika dijemur hujan tiba-tiba turun sehingga dengan terpaksa baju harus diangkat dari jemuran.
Karena inilah yang menyebabkan para ibu mencari cara agar bajunya bisa cepat kering
yaitu salah satunya dengan menggunakan hairdryer (mesin pengering rambut).
Hal serupa yang dilakukan seorang Ibu, sebut saja Dian namanya.
Siang hari itu ia memutuskan mengeringkan bajunya dengan mesin hairdryer,
sambil mengeringkan baju sambil menemani kedua anaknya yang sedang tidur di ranjang.
Ketika sedang mengeringkan, telepon rumah pun berdering dari arah ruang tamu.
Lantas Dian pun menaruh hairdryer di ranjang dengan posisi tetap menyala.
Tidak sampai 1 menit, waktu Dian kembali ke kamarnya ia terkejut setengah mati
menemukan selimut ranjangnya telah terbakar dan anak perempuan yang paling besar berusia 4 tahun
berdiri di samping ranjang sambil menangis histeris.
Parahnya lagi, anak bungsunya yang masih berusia 5 bulan terperangkap di bawah selimut.
Dengan segera sebelum api bertambah besar Dian menarik si bungsu dari panasnya api selimut ke luar.
Ketika membuka selimut, ia melihat bahwa baju anaknya sebagian telah terbakar
dan bagian bokong anak ke bawah sudah luka-luka terbakar.
Dian pun memanggil pemadam kebakaran dan membawa anaknya ke UGD.
Dokter sangat menyayangkan kejadian itu. Akibat kejadian itu, sekitar 23 persen tubuh si bayi terbakar.
"Kaki kiri dan kanan terbakar tapi tidak semua.
Begitu juga tangan kanan dan kiri, lalu perut hingga ke dekat kemaluan bayi," ucap dokter.
Yang lebih ditakutkan lagi adalah takut jika bayi mengalami trauma.
Trauma dapat memiliki efek serius pada bayi.
Trauma serius dapat mengganggu aspek penting dari perkembangan bayi yang terjadi sebelum usia tiga tahun.
Ini mungkin termasuk ikatan dengan orang tua, serta pengembangan dasar di bidang bahasa, mobilitas, kemampuan fisik dan sosial dan mengelola emosi.
"Aku menyesal, aku menyesal aku sudah bertindak konyol sampai aku korbankan hidup anakku.
Aku janji akan melalukan segala cara untuk memulihkan trauma dan lukanya itu" sesal Dian sambil menangis.
Luka bakar sendiri merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber
panas lebih dari 47 derajat celcius ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi,
friksi, sampai pada kecelakaan rumah tangga.
Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan jaringan epidermal yang mengakibatkan
kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan.
Oleh sebab itu inilah tips bagaimana 5 pertolongan pertama terhadap luka bakar:
1.Bilas: Pergi ke wastafel.
Letakkan tangan atau lengan di bawah keran dan siram dengan air dingin selama 15-20 menit.
Hal ini akan menarik panas dari kulit dan mengurangi pembengkakan.
2. Lepaskan pakaian atau aksesoris:
Luka bakar dapat menyebabkan pembengkakan,
yang dapat membuat perhiasan pada tangan yang terbakar mengetat atau bajumu gosong, sehingga lengket atau menancap pada kulit.
Lepaskan segala pakaian atau perhiasan pada tangan yang terbakar, seperti cincin atau gelang
3.Bersihkan lepuhan:
Jika lepuh pecah dengan sendirinya atau tanpa sengaja, jangan panik. Bersihkan dengan air bersih.
4. Oleskan krim:
Kulit terbakar dapat merusak jaringan lapisan kulit yang lebih dalam,
sehingga menyebabkan kemungkinan infeksi lebih besar.
Oleskan krim antibiotik pada area yang terbakar sebelum membalutnya
5. Balut perban:
Cuci luka bakar dengan air dingin, hindari sabun. Jangan gosok kulit.
Biarkan air mengalir di atasnya selama beberapa menit.
Tepuk-tepuk sampai kering dengan handuk bersih.
Oleskan krim luka bakar, salep antibiotik, atau lidah buaya pada luka bakar untuk
membantu penyembuhan. Tutup dengan perban baru yang steril
No comments: